Sabtu, 11 Juni 2016

Pupus

Ini hari ke 6 puasa.
Dan hari hari ini mulai biasa. Aku sempat menaruh harapan pada seseorang meskipun awalnya aku ingin untuk berhenti dulu berjibaku dengan hal - hal yang berbau asmara. Nyatanya aku sempat menaruh hati padanya. Mungkin sekedar suka. Hal yang membuatku bingung.
Aku berusaha menjalin komunikasi intens layaknya orang yang sedang pedekate. Sampai beberapa hari cukup berlanjut,
hanya saja untuk beberapa hari komunikasi sebatas hal - hal yang berbau formal saja, ya seperti kepentingan organisasi, karena aku bergelut di organisasi kampus. Lama kelamaan aku merasa hubungan ini biasa saja, seperti pada awalnya kita hanya berteman dan berada dalam satu angkatan. Aku memang terlalu berharap lebih. Ya mungkin memang sebuah kesalahan atau mungkin sebuah kekeliruan. Dan aku coba tidak menghubunginya untuk sekedar basa - basi, dan ternyata memang dia tidak menghubungiku kecuali ada kepentingan yang normatif tadi.
Sekali lagi. Mungkin memang belum saatnya, mungkin bukan dia orangnya. Frendzone, ya itulah istilah gaulnya. Sekarang aku berusaha bersikap biasa saja. Mungkin sedikit agak aneh sikapku ini, tapi ini demi kebaikan pertemanan kami. Cinta ini memang pupus, namun cinta sebagai teman dan sahabat untuknya sepertinya lebih tulus.
Satu hal yang belum bisa ku lakukan adalah melukisnya, melukisnya dengan cinta, melukisnya dengan ketulusan.