Sabtu, 15 Oktober 2016

Di dapur

Hujan di sore ini, aku sedang berada di dapur, di rumahku. Ya benar - benar di rumah. Bukan di dapur kostan atau di dapur basecamp. Ya. Aku sedanf berada di rumah, hanya ingin sekedar melepas kerinduan dengan keluarga dan melepas penat dari rutinitas kampus dan aktivitas aktivis kampus.
Saat ini hujan, atau lebih tepatnya hujan rintik, gerimis mengundang, mengundang kegalauan, mengundang berbagai kenangan. Jika saat gerimis sperti ini, aku jadi teringat saat - saat di tempat KKN,
ya di tempat mbah Saring. Saat gerimis seperti ini memang menjadi saat yg paling malas untuk beraktifitas, lalu yang kami lakukan hanya sekedar duduk di ruanf tamu sambil bersenda gurau. Aku? Mungkin tidur lebih tepat, tapi terkadang kegaduhan tercipta di ruang tamu itu. Hombing dengan game atau gitarnya, Azmi dan Ezra bernyanyi dengan suara sumbangnya, Dea yang hanya ikut saja, dan Nisa pun diam menyimak. Ah iya, satu lagi nenek Citra terbangun dari pencerdasanya, bukan cerdas tapi seperti zombie. Jika peka, tak jarang Azmi atau Ezra ke dapur hanya sekedar membuat minuman untuk menghangatkan suasana. Sesederhana itu. Ya tapi aku merindukanya. Merindukan mereka dengan hal bodoh nya, meskipun diantara mereka adalah aku yang paling bodoh haha.
Satu hal dari ku yang pasti, di rumah atau di tempat kkn, dapur adalah tempat favoritku. Di dapur mbah Saring seringkali aku menyendiri, hanya sekedar minum kopi dan menghisap beberapa batang rokok. Itu cukup menenangkan, tempat yang sangat cocok untuk merenung dan berfikir, atau hanya sekedar melamun dan berkhayal. Namun yang pasti di sanalah tempatnya logistik berada, jadi terjamin kebutuhan perutku ini hehe.
Sekarang di dapur rumahku, aku hanya sendiri membuat teh panas untuk menciptakan suasana santai. Karena teringat teman - teman dekat waktu KKN, jadi kusempatkan untuk menuliskan blog ini. Yah sebagai seutas luapan kerinduanku pada mereka. Entah mereka yang ku rindukan atau hanya sekedar moment yang kurindukan. Entahlah yang pasti itu terasa. Dan indah untuk dikenang.
Nah aku teringat dengan rendaman pakaianku dari siang tadi, sekian dulu aku mau mengerjakan pekerjaan upik abu. Salam upikers.